Minggu, November 15, 2009

Pendampingan Masyarakat 1

cuma cerita saja kok..pengelaman pertama mengenal dunia pendampingan masyarakat



oktober 2008,
waktu itu saya baru lulus..bingung..mau ngapain..tiap hari kerjanya begadang sampai malam sambil diskusi tak karuan dengan teman-teman..dari masalah politik sampai masalah kawin mawin..namun..tetap mendapatkan nilai tambah. minimal pengetahuan..
siang sekitar jam 12 wib (lupa tanggalnya) saya di tlp oleh seorang senior " pul, segera kemari", kemana bang.."ke gedung alumni". wah ini perintah senior harus segera bertindak. baju kaos, celana kain dan sendal jepit (emang udah gayaku) lansung mmmmmmmeluncurr....................
ini awal ketika pertama kali saya mendapatkan kesempatan melakukan kegiatan pendampingan.
sesampainya di Gedung alumni saya dikenalkan dengan Bang wahyu. Beliau mengajak saya untuk kerja sebagai pendamping masyarakat di papua Barat.
        Hidup dengan masyarakat papua, adalah hal yang menarik menurut saya. Selang beberapa bulan dari ajakan itu, saya di telephon oleh bu eny dari satunama untuk segera MCU..hal itu sya lakukan dengan senang hati, karena merasa yakin saya akan diterima bergabung dengan satunama. Apa yang saya yakini itu benar, selang beberapa minggu saya ditelphon untuk segera ke Jogja mengikuti pelatihan Community Organizer.
        Pelatihannya sangat menarik. Kami dilatih untuk mengenali diri sendiri, melatih membuat analisis social, mencari akar masalah, membuat perencanaan kampung dan sebagainya. Pelatihan ini menjadi bekal kami ketika berada di kampung nantinya.
Proses pelatihan berjalan menyenangkan, menambah penasaran akan kondisi kampung yang menjadi wilayah dampingan saya. Dalam benak saya, saya akan menjadi mitranya masyarakat untuk bersama-sama membangun kampung. Kami akan berproses bersama, merencanakan, mengorganisir, dan bersama-sama memutuskan kegiatan yang ingin dibentuk. Tentu saja akan mendapat banyak pengelaman dari proses itu.
         Setelah selesai pelatihan, kegiatan berpetualangpun dimulai. Semua peserta terbang ke Papua(Fakfak). Selang beberapa hari kami menjalani masa orientasi dengan mengunjungi beberapa kampung menggunakan longboat satunama. Sungguh pengelaman baru bagi saya. Jalan ke kampung - kampung bersama rombongan satunama. Terasa hebat waktu itu, senang sekali rasanya.
          Tofoi, nama kampung yang saya damping bersama teman saya, Pa. Gunawan. Sesuai Jadwal dari supervisor giliran saya masuk ke kampung yang kedua. Selama menunggu waktu masuk kampung, saya mengikuti kegiatan satunama di Fakfak. Pada kesempatan ini saya banyak sekali belajar dari beliau-beliau yang telah senior. Suatu kesempatan yang sangat berharga.
        11 Maret 2009, saya dan beberapa teman pergi kekampung masing-masing sesuai yang ditentukan. Kami menumpangi loangboat satunama. Ketika sampai di Tofoi rasanya ingin cepat-cepat berbuat sesuatu. Tugasku sebagai CO dimulai hari itu.
Proses mengintragasikan diri dalam komunitas masyarakat menjadi perhatian saya. Dalam benakku selalu terpikirkan soal teman dan teman. Kebetulan di lingkungan pos inap banyak anak-anak, merekalah temanku sekaligus sebagai pintu masuknya saya ke masyarakat.  Ini memudahkan saya untuk masuk dalam lingkup masyarakat dan mengenali mereka satu per satu. Dalam perjalanan waktu banyak hal yang mulai saya pahami baik tentang Tofoi, pekerjaanku, dan masalah lainnya. Namun yang terpenting adalah mengenali Tofoi, tokoh-tokohnya, isu-isu yang sensitive dan lain-lain.
         Satu bulan berjalan di Tofoi, saya mulai memetakan masalah dan tokoh – tokoh yang terlibat. Mencari beberapa alternative isu dan strategi dalam memecahkan kebuntuan kegiatan yang ada di Tofoi. Saya tak ingin menjadi pahlawan, yang saya ingin adalah inti persoalan dibawah di tengah forum untuk dibicarakan bersama-sama. Harus ada komunikasi yang berani anatara pihak Comdeve dan para koordinator sertA masyarakat .
Dalam satu bulan itu saya menyadari bahwa sebagai CO saya tidak memiliki wewenang apapun. Secara visual tugas saya ibaratkan kurir di perusahaan Tiki. Ada proposal dari masyarakat saya teruskan ke COMDEV. Begitupun sebaliknya. Permainan isulah yang bisa dilakukan. Dan hanya saya lakukan diantara para coordinator, satunama dan comdev. Saya belum berani melibatkan masyarakat luas.
         Dari proses pembelajaran saya, ada beberapa point yang menjadikan program tidak berjalan di Tofoi. Point point itu adalah kurang percayanya masyarakat terhadap comdeve, tokoh2 tidak memahami prosedur yang ada di BP, masyarakat banyak yang tidak mengetahui PBM, Masyarakat telah terbiasa dengan pemberian secara gratis dari perusahaan, Comdeve enggan menemui masyarakat, transparasi keuangan baik dari maasyarakat maupun pihak comdeve pathut dipertanyakan, kedekatan hubungan supervisior dengan tokoh2,dll. Namun persoalan yang penting adalah masyarakat tidak mengetahui kegiatan PBM. Dilain pihak saya menemukan adanya konfilk internal.  Konflik internal ini sangat menyita energy. Kondisi inilah yang menjadi tantangan saya ketika pertama kali bertugas.
        Pada bulan –bulan berikutnya, komunikasi berjalan sanghat baik diantara para coordinator  masyarakat dan comdeve. Beberapa program berjalan dengan baik. Bila coordinatornya proaktif maka kegiatan akan berjalan dengan lancerrr. Namun ada pertanyaan dalam diri saya bagaimana dengan masyarakat secara luas. Bagi saya para coordinator adalah elit-elit dalam masyarakat. Dan bagi comdeve jelas sangat membutuhkan hasil dan pelaporan. Dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat?? Bagaimana Nasip mereka ?Pada bulan berikutnya isu ini menjadi perhatian saya. Secara diam-diam saya berencana membuat organisansasi pemuda. Saya bermaksut organisasi ini menjadi wadah control. Namun perkembnagannya organisasi ini hanya sampai pembentukannya. Dan saya menganggap ini adalah kegagalan.
       Pada bulan September saya mendapat ide yang sungguh luar biasa dan berani dari Pak anis dorisara yakni “Evaluasi kegiatan kampung”. Dan saya sangat berharap apa yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik. Kita lihat hasilnya nanti…












0 komentar:


Blogger Layouts by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes